Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan wujud nyata peran Politeknik Statistika STIS dalam mendukung pembangunan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan ini tidak hanya menjadi kewajiban dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, tetapi juga sarana bagi dosen dan mahasiswa untuk terjun langsung, membagi keahlian, serta belajar dari dinamika masyarakat.
Di Politeknik Statistika STIS, PKM terbagi menjadi dua bentuk besar, yaitu PKM Institusi dan PKM Individu Dosen.
PKM Institusi
PKM Institusi merupakan kegiatan terstruktur yang dikoordinasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPPM). Kegiatan ini dikemas dalam tiga bentuk utama. Pertama, Webinar Series yang menghadirkan topik-topik aktual seputar statistik dan komputasi statistik, serta perannya dalam berbagai sektor pembangunan. Kedua, Monthly Research Discussion (MRD) yang menjadi forum rutin berbagi hasil penelitian dosen, sekaligus memperkuat budaya akademik. Ketiga, Pendampingan Kelurahan Terpadu, yang menjadi program unggulan dengan menghadirkan dosen dan mahasiswa secara langsung ke masyarakat.
Program Pendampingan Kelurahan Terpadu diselaraskan dengan inisiatif Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) dari BPS, namun fokus pada kelurahan yang belum tercakup dalam program tersebut. Melalui pendampingan ini, Politeknik Statistika STIS berupaya meningkatkan literasi statistik aparat kelurahan, mulai dari pengumpulan data, pengolahan, hingga penyajian informasi yang relevan bagi pembangunan wilayah.
Pada tahun 2025, program ini dilaksanakan di lima kelurahan di DKI Jakarta: Grogol (Jakarta Barat), Koja (Jakarta Utara), Duren Tiga (Jakarta Selatan), Kebon Kosong (Jakarta Pusat), dan Rawamangun (Jakarta Timur). Setiap kelurahan didampingi oleh tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa, melalui tiga pertemuan berjenjang.
Pertemuan pertama berfokus pada pengukuran literasi statistik awal, pelatihan pengumpulan dan pengolahan data, serta identifikasi kebutuhan produk statistik. Pertemuan kedua mengajarkan analisis dan penyajian data, serta mendorong aparat kelurahan untuk mulai menyusun draft produk statistik, seperti infografis atau mini publikasi. Pada pertemuan terakhir, aparat diperkenalkan pada tata kelola data dan manajemen kualitas, sekaligus menerima umpan balik atas draft yang telah mereka susun.
Lebih dari sekadar berbagi ilmu, pendampingan ini menjadi proses kolaboratif yang membantu kelurahan lebih mandiri dalam mengelola datanya. Mahasiswa pun memperoleh pengalaman langsung bagaimana teori statistik dapat memberi dampak nyata di masyarakat.
PKM Individu DosenSelain kegiatan institusi, Politeknik Statistika STIS juga memberi ruang bagi dosen untuk berinisiatif melalui PKM Individu Dosen. Skema ini memungkinkan dosen, baik secara mandiri maupun berkolaborasi dengan mahasiswa, merancang kegiatan pengabdian sesuai bidang keahliannya. Bentuknya beragam, mulai dari pelatihan, pendampingan, hingga penerapan teknologi sederhana yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Dengan adanya dua skema ini—PKM Institusi yang terstruktur dan PKM Individu Dosen yang fleksibel—Politeknik Statistika STIS berkomitmen menjadikan pengabdian sebagai jalan kolaborasi: antara kampus dan masyarakat, teori dan praktik, serta generasi muda dengan pelaku pembangunan di akar rumput. PKM tidak hanya berhenti sebagai agenda tahunan, melainkan menjadi perjalanan berkelanjutan menuju masyarakat yang lebih melek data dan siap menghadapi tantangan pembangunan berbasis bukti.